Sekitar tahun 1985 mengiringi kemajuan zaman, di Kalimantan Selatan mulai bermunculan pemancar pemancar model broacasting, pemancar pemancar tersebut lahir dari hoby atau kegemaran di bidang elektronika dan senang akan musik atau lagu lagu mancanegara dan lagu lagu nusantara, yang dipelopori oleh anak anak muda pada umumnya.
Diantara pemancar pemancar yang bermunculan di Kalimantan Selatan tersebutlah disuatu tempat yang dikenal dengan jalan veteran atau kampung gedang. ditempat inilah sekelompok anak muda yang suka berkumpul sambil memutar musik piringan hitam lagu lagu barat dan mendengarkan tangga lagu lagu radio luar negeri pada waktu itu.
Dari sekelompok anak muda tersebut lahirlah suatu gagasan, yaitu untuk mendirikan pemancar radio broadcasting oleh Bunady Sunaryo.
Setelah mengadakan persiapan dengan teliti dan cermat, maka mengudaralah mereka pada gelombang Am 555,55/540Khz, yang menamakan radionya dengan satu sebutan DIRGAHAYU Karena didirikan bertepatan pada hari kemerdekaan RI bulan agustus RADIO DIRGAHAYU untuk dapat berkomunikasi dengan pendengar dan para pecintanya serta untuk memenuhi permintaan lagu, mereka mempergunakan kartu pilihan pendengar.
Pada Tahun 1986 RADIO DIRGAHAYU berpindah tempat dari Banjarmasin ke Barabai dengan berbagai pertimbangan,dan ternyata disambut dengan baik oleh masyarakat setempat saat itu,
RADIO DIRGAHAYU hanya mengontrak rumah di jalan Dharma (1985), setahun setelah itu (1986) berpindah lagi ke jalan Surapati banua Jingah, Tahun 1987 pindah lagi ke jalan H. Sibli Imansyah Bukat, terakhir pada tahun 2008 Bapak Bunady Sunaryo menyerahkan pengelolaannya kepimpinan RADIO DIRGAHAYU saat ini Bapak Dristie Adhistana SH dan beliau membangun sebuah gedung bertingkat dua di Jl. Putera Harapan Matang Ginalon.
Dengan makin canggihnya teknologi RADIO DIRGAHAYU BARABAI Pindah frekwensi dari Am ke Fm 100'2 bergerak dibidang usaha jasa radio siaran swasta nasional.
Tahun 2019 RADIO DIRGAHAYU bergabung dengan Jaringan Thomson Radio Network bersama dengan Star FM Banjarbaru, Taruna Pelaihari, Purnama Nada Kandangan, Dan Ruhui Rahayu Rantau.